Semangat 17 Agustus, Bebas dari Unwanted Sex dalam Pernikahan

“Istri gue berhubungan badan kayaknya cuma terpaksa. Keliatan banget kalo dia ga menikmati berhubungan sama gue”

Kalian pernah ngerasain kaya kasus diatas? Atau jangan-jangan kalian malah ga peduli, mikirnya kaya gini..

 “Cewe itu cuma tinggal ngangkang aja, selebihnya kita yang beraksi. Kan tugasnya ngelayanin suami”

Ck..ck.. Mister yakin masih banyak cowo-cowo yang ngerasain hal kaya diatas. Temen-temen Mister banyak banget merasakan hal yang sama soalnya. Jadi ya istrinya terpaksa aja ngikut kata suami karena dia lagi pengen. Bahkan ada penelitian yang menyatakan bahwa 32% perempuan terpaksa melayani suaminya. Ternyata perempuan itu ga puas saat suami cuma pengen memuaskan dirinya sendiri, mereka itu juga ingin orgasme bareng-bareng.

Mungkin diantara kalian ada yang baru sadar, Oh iya! Pantes tadi malem ko dia kaya ga semangat ya? Hati-hati kalo udah kaya gini.

Eits! Tapi tunggu dulu, bukan cewe aja yang sering terpaksa berhubungan seks. Mister nemu penelitian, dari 4.469 orang dewasa ada 7% laki-laki yang pernah berhubungan seks atas desakan pasangan mereka.

Situasi seperti ini sering terjadi mau itu pada perempuan ataupun laki-laki, dan mungkin kita sudah menganggapnya sebagai kewajaran. Tapi apakah hubungan seks seperti itu yang kita inginkan?

“Seks yang disetujui tapi tidak ada hasrat seksual di sana, seakan-akan terpaksa hanya karena kewajiban”

Seks yang seperti ini sering dinamakan sebagai unwanted sex atau seks yang tidak diinginkan. Unwanted sex yang Mister mau bahas di sini bukan unwanted sex yang termasuk dalam pemerkosaan, tapi memang unwanted sex saat kalian sedang dalam hubungan asmara atau dalam pernikahan.

Orang yang baru menikah, biasanya berhubungan seks 3-5x dalam seminggu karena gairah seksualnya masih tinggi, tapi beranjak 5 tahun pernikahan, pasti hubungan seks ga akan sesering itu. Gairah seksual menurun, tubuh pun udah ga mendukung kaya pas muda dulu. Hal ini yang menyebabkan banyak pasangan melakukan unwanted sex untuk mempertahankan ritme seks. Seakan-akan “everything seems to be okay” padahal banyak ketidaknyamanan didalam hatinya.

Apalagi disaat pandemic COVID-19 ini, ada banyak kesempatan untuk berhubungan seks di rumah. Tapi terkadang terlalu sering berhubungan seks juga bisa bikin lelah, akhirnya kita jadi terpaksa mengikuti kemauan pasangan.

Padahal seks yang baik adalah seks yang sama-sama menginginkan satu sama lain dengan hasrat seksual yang sama. 

Menurut Shervin Assari (Asst. Professor of Psychiatry and Public Health), seks yang dipaksakan dapat membuat orang depresi, tidak semangat, cemburu, paranoid, dan dapat merusak hubungan. Terutama kalo pemaksaan ini diiringi dengan kekerasan fisik, ini sih sudah termasuk pelecehan seksual ya!

Nah berhubungan lagi 17 agustus-an! Mengambil sedikit semangat merdeka-nya Indonesia, menurut Mister menarik banget buat nangkat topik ini. Karena ga sedikit dari kita yang merasakan unwanted sex tapi kebingungan mau ngomong ke siapa. 

Tenang aja, you’re not alone!

Kaya temen Mister, sebut aja Andine, di tahun kelima pernikahannya dia, seringkali dia mengalami unwanted sex karena desakan pasangannya. Dulu di awal pernikahan hasrat seksual dia sangat tinggi, jadi bisa mengikuti semangat seksual pasangannya. Tapi semenjak beranjak tahun ke-5 ini, setelah melahirkan anak pertama mereka, hasrat seksual itu menurun. Tapi dia ga berani untuk ngomong ke suaminya karena menganggap menuruti kemauan suami itu penting untuk menjaga keharmonisan rumah tangga mereka. Akibatnya, dia sering merasakan sakit dan tidak nyaman saat berhubungan.

 

Pengaruh negatif unwanted sex terhadap diri kita

Sesuatu yang dipaksakan pasti tidak baik, apalagi kalo yang berhubungan dengan hati dan pikiran. Hubungan seks yang dipaksakan bukan cuma tubuh kita aja yang merasakan sakit, tapi juga mendatangkan trauma, depresi, dan berpengaruh negatif ke sex life.

Sebenernya banyak alasan kenapa kita, walaupun udah merasakan hal-hal negatif seperti diatas tapi tetap memaksa menyetujui hal ini:

  • Ga mau berantem dan mendengar kata-kata kasar
  • Untuk patuh sama pasangan, merasa itu suatu kewajiban
  • Untuk memelihara keintiman dalam hubungan mereka
  • Sudah berkata tidak, tapi ada paksaan fisik dari pasangan

Padahal kalian tau ga? 

Kalo pasangan kalian itu bener-bener sayang dan peduli sama apa yang kalian rasakan, mereka akan menyadari kalo kalian itu sebenernya not into their sex. Hal ini malah membuat mereka bertanya, apa yang salah dari diri mereka? Kalo laki-laki biasanya langsung mikir apa dia kurang jantan? 

Di sini komunikasi yang terpenting! Consent atau persetujuan yang kalian berikan harus jelas. 

Memang ga mudah untuk speak up! Sama ga mudahnya kaya pahlawan kita berjuang memerdekakan negara Indonesia tercinta ini. Kita juga harus jadi pahlawan bagi rumah tangga kita sendiri. Mister pengen banget kalian ambil semangat 17 agustus ini, buat mendobrak rasa takut, rasa ga enakan, semua pikiran-pikiran negatif kalian supaya berani untuk mengucap kata ‘TIDAK’ ke pasangan. Salah satu yang harus dilakukan adalah KOMUNIKASI.

Komunikasi yang Mister maksud di sini itu deep talk, bukan cuma bilang ‘gamau’ tanpa ada alasan yang jelas! Kalian harus saling terbuka dan sharing kenapa akhir-akhir ini kalian ga semangat untuk berhubungan seksual? Apakah memang tubuh kalian merasakan sakit? Buat kalian berdua mengerti keadaan diri kalian masing-masing.

Atau mungkin kalian ga nyaman dengan permintaan fantasi seks dia kemarin? Coba diobrolin kira-kira seks yang seperti apa yang sekiranya nyaman untuk kalian berdua. Dengan begitu, hubungan kalian akan lebih erat. Dia pun juga ga akan nyari pelampiasan ke yang lain..

Coba bener-bener terbuka dan diskusikan, kalau misalnya dia lagi ‘pengen’ tapi kalian lagi ga mood, harus kaya gimana? Apakah dia ga keberatan untuk ga penetrasi tapi tetep diberikan handjob ataupun fingering

Berani terbuka dan berdiskusi itu penting dalam menjaga keintiman hubungan seksual bersama pasangan. Percuma sering berhubungan seks kalo kalian sendiri tidak menikmati hal itu.

Jangan pernah terbiasa untuk memaksakan diri melakukan sesuatu yang tidak nyaman, hal ini akan buruk bagi hubungan kalian ke depannya.


 

Abis baca artikel jadi makin semangat dong ya! Bisa jadi semangat bilang engga atau malah semangat minta jatah nih? Disamping banyak yang mendapatkan unwanted sex, pasti banyak juga di sini yang susah buat dapet jatah dari pasangannya!

Buat kalian yang mau bujuk pasangan yang lagi ga mood, langsung cek artikel Mister yang ini! Supaya pasangan kalian makin tergila-gila mau berhubungan sama kamu.

“Sex is about giving from both sides”